Senin, 14 Mei 2012

Contoh Menu Web dari Flash

Klik link dibawah untuk download tampilan menu web yang dibuat dari Adobe Flash

http://www.4shared.com/document/dvLfc1E7/webku.html

Contoh Menu Web dari Flash

Klik link dibawah untuk download tampilan menu web yang dibuat dari Adobe Flash

http://www.4shared.com/document/dvLfc1E7/webku.html

Contoh Tampilan Web Site

Klik link dibawah untuk melihat dan download tampilan website yang dibuat dari Adobe Flash

http://www.4shared.com/photo/_mTHu31F/WEB_GUE.html

Contoh Tampilan Web Site

Klik link dibawah untuk melihat dan download tampilan website yang dibuat dari Adobe Flash

http://www.4shared.com/photo/_mTHu31F/WEB_GUE.html

Storyboard video klip lagu " DIMANA SETIAMU "

Klik link dibawah untuk men-download contoh story board video klip lagu.

http://www.4shared.com/office/5JODE2us/Story_Board_Video_Klip_Dimana_.html

Storyboard video klip lagu " DIMANA SETIAMU "

Klik link dibawah untuk men-download contoh story board video klip lagu.

http://www.4shared.com/office/5JODE2us/Story_Board_Video_Klip_Dimana_.html

Minggu, 13 Mei 2012

Scrolling Thumbnails w/ Mouse Control: Flash Tutorial!

Scrolling Thumbnails w/ Mouse Control: Flash Tutorial!

Photo Gallery and Thumbnails: Flash Tutorial!

Photo Gallery and Thumbnails: Flash Tutorial!

Adobe Dreamweaver Introduction Tutorial - How To Make a Website In HTML

Adobe Dreamweaver Introduction Tutorial - How To Make a Website In HTML

Belajar Web Design dengan adobe dreamweaver cs3

Belajar Web Design dengan adobe dreamweaver cs3

Action Scritpt: Membuat Kursor Animasi Flash

Action script memang powerfull banget untuk urusan membuat animasi yang menarik, contohnya seperti yang satu ini. Selain itu, kita juga dapat membuat kursor sendiri untuk animasi flash atau istilah kerennya membuat custom kursor.

Kursor standar bawaan sistem operasi yang biasanya berbentuk tanda panah kecil akan berubah bentuk ketika mouse anda berada di area animasi flash. Lihat saja contoh di bawah ini.



Apakah kursornya berubah? Saya yakin pasti kursor anda berubah menjadi gambar pedang kecil. Anda dapat membuat sendiri bentuk kursor sesuai keinginan anda. Barikut langkah-langkah cara membuat kursor (custom kursor) untuk animasi flashdengan action script (Macromedia Flash 8).

  1. Buka aplikasi Macromedia Flash

  2. Buat sebuah objek sebagai kursor mouse, misalnya seperti ini
    mose pedangKemudian ubah menjadi Symbol Movie Vlip: Klik kanan > Convert to Symbol... > beri nama > centang radio button Movie Clip > OK

  3. convert to symbol Movie Clip
  4. Klik Movie Clip yang baru saja anda buat > buka panel Properties(CTRL+F3) > beri instance name 'pedang' tanpa tanda kutip.

  5. Buka panel Actions (F9) > Masukkan action script berikut:

    onClipEvent (enterFrame) {
    Mouse.hide();
    setProperty("_root.pedang", _x, _root._xmouse);
    setProperty("_root.pedang", _y, _root._ymouse);
    }

    instance name - action script
    Perhatikan action script yang berwarna hijau, _root.pedang. pedang merupakan instance name objek mouse yang barusan anda buat. Jikainstance namenya "garpu" tanpa tanda kutip, maka bukan lagi _root.pedangmelainkan _root.garpu. Sudah tahu maksudnya?

  6. Simpan hasil kerja anda (CTRL+S)

  7. Tekan tombol CTRL+ENTER untuk melihat hasilnya

Action Scritpt: Membuat Kursor Animasi Flash

Action script memang powerfull banget untuk urusan membuat animasi yang menarik, contohnya seperti yang satu ini. Selain itu, kita juga dapat membuat kursor sendiri untuk animasi flash atau istilah kerennya membuat custom kursor.

Kursor standar bawaan sistem operasi yang biasanya berbentuk tanda panah kecil akan berubah bentuk ketika mouse anda berada di area animasi flash. Lihat saja contoh di bawah ini.



Apakah kursornya berubah? Saya yakin pasti kursor anda berubah menjadi gambar pedang kecil. Anda dapat membuat sendiri bentuk kursor sesuai keinginan anda. Barikut langkah-langkah cara membuat kursor (custom kursor) untuk animasi flashdengan action script (Macromedia Flash 8).

  1. Buka aplikasi Macromedia Flash

  2. Buat sebuah objek sebagai kursor mouse, misalnya seperti ini
    mose pedangKemudian ubah menjadi Symbol Movie Vlip: Klik kanan > Convert to Symbol... > beri nama > centang radio button Movie Clip > OK

  3. convert to symbol Movie Clip
  4. Klik Movie Clip yang baru saja anda buat > buka panel Properties(CTRL+F3) > beri instance name 'pedang' tanpa tanda kutip.

  5. Buka panel Actions (F9) > Masukkan action script berikut:

    onClipEvent (enterFrame) {
    Mouse.hide();
    setProperty("_root.pedang", _x, _root._xmouse);
    setProperty("_root.pedang", _y, _root._ymouse);
    }

    instance name - action script
    Perhatikan action script yang berwarna hijau, _root.pedang. pedang merupakan instance name objek mouse yang barusan anda buat. Jikainstance namenya "garpu" tanpa tanda kutip, maka bukan lagi _root.pedangmelainkan _root.garpu. Sudah tahu maksudnya?

  6. Simpan hasil kerja anda (CTRL+S)

  7. Tekan tombol CTRL+ENTER untuk melihat hasilnya

MENGONTROL ROTASI OBJEK

Pada tutorial di bawah ini kita akan membuat sebuah objek yang dapat dikontrol arah rotasinya. Kontrol yang digunakan adalah mouse. Jadi jika mouse digerakan, arah putaran rotasi objek juga ikut berubah sesuai letak kursor mouse.
1. Buatlah sebuah flash document.
2. Buatlah sebuah objek seperti gambar di bawah ini :
gambar-segitiga
3. Seleksi objek tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan segitiga sebagai name dan movie clip sebagai type serta pastikan titik registrationnya berada di tengah-tengah lalu tekan ok.
4. Seleksi movie clip segitiga di stage lalu tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan segitiga dalam kotak instance name.
5. Klik frame 1 dan ekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
segitiga.onEnterFrame = function() {
jarak = Math.sqrt(Math.pow(_root._xmouse-segitiga._x, 2)+Math.pow(_root._ymouse-segitiga._y, 2));
sudut = Math.asin((_root._xmouse-segitiga._x)/jarak);
sudut = sudut*(180/Math.PI);
if (_root._ymouse>segitiga._y) {
if ((_root._xmouse>segitiga._x) || (_root._xmouse<segitiga._x)) {
sudut = 180-sudut;
}
}
segitiga._rotation = sudut;
};


Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

MENGONTROL ROTASI OBJEK

Pada tutorial di bawah ini kita akan membuat sebuah objek yang dapat dikontrol arah rotasinya. Kontrol yang digunakan adalah mouse. Jadi jika mouse digerakan, arah putaran rotasi objek juga ikut berubah sesuai letak kursor mouse.
1. Buatlah sebuah flash document.
2. Buatlah sebuah objek seperti gambar di bawah ini :
gambar-segitiga
3. Seleksi objek tersebut dan tekan F8. Pada panel yang muncul masukkan segitiga sebagai name dan movie clip sebagai type serta pastikan titik registrationnya berada di tengah-tengah lalu tekan ok.
4. Seleksi movie clip segitiga di stage lalu tekan Ctrl+F3. Pada panel properties yang muncul masukkan segitiga dalam kotak instance name.
5. Klik frame 1 dan ekan F9. Pada panel actions yang muncul masukkan script berikut :


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
segitiga.onEnterFrame = function() {
jarak = Math.sqrt(Math.pow(_root._xmouse-segitiga._x, 2)+Math.pow(_root._ymouse-segitiga._y, 2));
sudut = Math.asin((_root._xmouse-segitiga._x)/jarak);
sudut = sudut*(180/Math.PI);
if (_root._ymouse>segitiga._y) {
if ((_root._xmouse>segitiga._x) || (_root._xmouse<segitiga._x)) {
sudut = 180-sudut;
}
}
segitiga._rotation = sudut;
};


Tekan Ctrl+Enter untuk melihat hasilnya.

Senin, 07 Mei 2012

Download Shot List

Download Shot List

Download Camera Shooting Log

Download Camera Shooting Log

Download Jenis Shot dan Sudut Pengambilan Gambar

Download Jenis Shot dan Sudut Pengambilan Gambar

Download Istilah Acting

Download Istilah Acting

Download LEMBAR KONSULTASI dan PENILAIAN TUGAS KK49

Download LEMBAR KONSULTASI dan PENILAIAN TUGAS KK49

TIPS DALAM MEMBUAT VIDEO KLIP

VIDEO KLIP adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar masayarakan dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD.
Memberikan imbas bagi seluruh stasiun TV untuk mendapatkan pemasukan dari iklan yang membeli tayangannya baik dalam bentuk program musik atau sebagai iklan itu sendiri, bahkan juga memberikan kesempatan bagi seluruh insan muda yang kreatif baik sebagai sutradara atau crew kreatif di dalamnya.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT VIDEO KLIP

1. SIMBOL
Tidak perlu adanya keselarasan antara gambar dan lirik, bahkan seringkali tidak
ada hubungan antar keduanya.
2. VERBAL
Gaya desain penggambaran akan disesuaikan dengan isi lirik (gambar dan lirik saling

menyatu).

UNSUR VIDEO KLIP

1. Bahasa Ritme (irama)
Pelajari birama dulu apakah slow beat, fast beat, middle beat dan coba rasakan
dengan ketukan-ketukan kaki untuk memperoleh tempo yang pas.
2. Bahasa Musikalisasi (instrument musik)
Pembuat Video Klip atau biasa disebut VIDEO CLIPPER haruslah mempunyai
sebuah wawasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan musik baik itu jenis
musik, alat musik, bahkan juga profil band.
3. Bahasa Nada
Perhatikan aransemen nada, diskusikan dengan piñata musiknya tentang aransemen
yang dibuat. Selanjutnya rasakan dengan hati nada-nada tersebut.
4. Bahasa Lirik
Seorang VIDEO CLIPPER dituntut mempunyai sebuah imajinasi visual terhadap
lirik dan lagu walaupun tidaklah harus secara verbal.
Jika ada lirik yang mengungkapkan kata ‘CINTA’ maka sebagai simbolisasi tidak
harus dengan bunga, warna pink, atau hati. Bisa saja berupa kertas (surat), sepatu
butut (cinta tanpa mengenal status social), air (cinta yang mengalir). Atau bahkan
bias dengan tarian kontemporer.
5. Bahasa Performance (penampilan)
Selami karakter pemusik, penyanyi, pemain band baik dari latar belakang
bermusiknya, hingga ke profil fisiknya (hidung, mata, style, fashion dan gerak tubuh).

TEKNIS SEDERHANA PEMBUATAN VIDEO KLIP

1. PENENTUAN LOKASI SYUTING
INDOOR
Indoor on place (café, rumah, gedung pekantoran)
Kebutuhan akan property sedikit lebih simple karena kebutuhan property seperti seperti meja, kursi, lemari, lampu hias, buku, dan sebagainya sudah tersedia. Penambahan property cenderung untuk melengkapi kebutuhan story board.
Indoor Studio
Harus mampu menata, membuat bahkan membangun set design sesuai denga kebutuhan story board. Hal ini menjadikan kemampuan pengembangan estetika seni mendapat peranan besar, karena tudgas seorang piñata artistic haruslah menciptakan bukan memanfaatkan set yang sudah ada.

OUTDOOR
Cenderung memanfaatkan segala property dan nuansa alam yang sudah ada dan cenderung yang lebih banyak diadopsi adalah natural keunikan alam atau lingkungannya (di pantai, pasar, gunung, dsb)

2. STORY BOARD
Dalam memproduksi video klip hal pertama yang harus dituangkan dari konsep adalah STORY BOARD, karena dari story board seorang sutradara video klip dapat mengungkapkan imajinasinya melalui gambar-gambar konsep visual yang bercerita.
Dari story board lah seorang klipper akan lebih mudah berkonsentrasi dalam hal-hal yang bersifat teknis visual, penataan cahaya, penataan artistic, camera angle, ataupun performance sang artis.

3. PERALATAN SYUTING/ PRODUKSI
Peralatan yang dibutuhkan sangat ditentuntukan oleh klip seperti apa yang akan dibikin, hanya saja pasti ada alat utama yang harus ada terutama :
CAMERA dengan kelengkapan seperti tripod, dolly, dolly track, crane.
LIGHTING dengan kelengkapan stang, filter, dsb

4. MEMPERKUAT CREW
Pastikan anda bersama crew dan tim yang kompak dengan dipimpin seorang sutradara dalam pelaksanaan produksinya. Dalam penentuan crew tidak ada patokan berapa jumlahnya. Semuanya sangat tergantung dari produksi itu sendiri seberapa banyak ia membutuhkan tenaga.

5. PENGAMBILAN GAMBARSetiap gambar yang diambil tentunya berdasarkan story board yang telah dibuat. Shot-shot untuk video klip sebenarnya tidak ada aturan khusus secara teknis tetapi dalam instruksi dan istilah-istilah yang dipakai tetap menggunakan aturan secara umum. Misal : Close Up, Medium shot, Cut, Cue, Running, dsb. Hal ini tentunya adalah untuk memudahkan dalam hal pelaksanaan teknis saat pra produksi, produksi dan editing.

6. EDITING
Pada era yang serba digital ini, editing mempunyai peranan yang cukup penting dalam proses akhir produksi sebuah video klip. Bahkan editing juga dapat mengatasi segala keterbatasan alat pada saat produksi untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan story board.
Namun dengan hebatnya teknologi editing yang ada, sebagai seorang video klipper tetap dituntut harus mampu memperoleh produksi semaksimal mungkin tanpa tergantung dari editing.

Selamat berkarya…

FEATURE

Feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur. Menjadi seorang penulis feature harus memiliki ketajaman dalam memandang dan menghayati suatu peristiwa. Serta mampu menonjolkan suatu hal yang meski umum namun belum terungkap seutuhnya yaitu sisi humanisme.

BERDASARKAN TIPENYA FEATURE DAPAT DIBEDAKAN MENJADI

1. Feature Human Interest
Langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan, simpati). Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, lika-liku kehidupan seorang guru atau dokter di daerah terpencil, atau kisah seorang menimbulkan kejengkelan (Contoh tayangannya : Program kejamnya Dunia, Investigasi, Jendela, Delik, derap Hukum, dll).

2. Feature Pribadi-Pribadi Menarik Atau Feature Biografi
Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi atau seorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi (Contoh tayangannya : Program Silet, dll).

3. Feature Perjalanan
Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektifitas menonjol, karena biasanya penulisannya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “Aku”, “Saya”, atau “Kami” (sudut pandang ‘Point Of View’ orang pertama) (Contoh tayangannya : Program Menantang batas, Koper & Ransel, dll).
4. Feature Sejarah
Yaitu tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan, atau peristiwa keagamaan, dengan memunculkan “tafsir baru” sehingga tetap terasa aktual untuk masa kini. (Contoh tayangannya : Program Silet, Program Khusus, dll).

5. Feature Petunjuk Praktis (TIPS)Yaitu mengajar keahlian, how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun rumah, dan sebagainya (contoh tayangan : Program Sisi Lain, Good Morning, dll).

STRUKTUR TULISAN
Menulis Feature tidak ada aturan khusus. Namun demikian, dalam menulis feature, usahakan apa yang ditulis itu tidak monoton. Data yang diungkapkan kuat, detail, fakta, harus ada dan benar. Sebenarnya menulis feature lebih tergantung pada kekuatan menulis atau ketrampilan menulis.

JENIS-JENIS FEATURE
Adapun jenis-jenis feature di antaranya :

1. Feature Berita
Yang lebih banyak mengandung unsur berita berhubungan dengan peristiwa aktual yang menarik perhatian khalayak. Biasanya merupakan pengembangan dari sebuah straight news. (Contoh tayangan : Program Investigasi, Delik, Sigi 30 menit, dll).

2. Feature Artikel
Yang lebih cenderung segi sastra. Biasanya dikembangkan dari sebuah berita yang tidak aktual lagi atau berkurangnya aktualitasnya. Misalnya, tulisan mengenai suatu keadaan atau kejadian, seseorang suatu hal, suatu pemikiran, tentang ilmu pengetahuan, dan lain-lain yang dikemukakan sebagai laporan (informasi) yang dikemas secara ringan dan menghibur. (contoh tayangan : Program Jakarta Underground (atmosphere) Jejak Malam, Fenomena dll).

TIPS DALAM MEMBUAT VIDEO KLIP

VIDEO KLIP adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar masayarakan dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD.
Memberikan imbas bagi seluruh stasiun TV untuk mendapatkan pemasukan dari iklan yang membeli tayangannya baik dalam bentuk program musik atau sebagai iklan itu sendiri, bahkan juga memberikan kesempatan bagi seluruh insan muda yang kreatif baik sebagai sutradara atau crew kreatif di dalamnya.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT VIDEO KLIP

1. SIMBOL
Tidak perlu adanya keselarasan antara gambar dan lirik, bahkan seringkali tidak
ada hubungan antar keduanya.
2. VERBAL
Gaya desain penggambaran akan disesuaikan dengan isi lirik (gambar dan lirik saling

menyatu).

UNSUR VIDEO KLIP

1. Bahasa Ritme (irama)
Pelajari birama dulu apakah slow beat, fast beat, middle beat dan coba rasakan
dengan ketukan-ketukan kaki untuk memperoleh tempo yang pas.
2. Bahasa Musikalisasi (instrument musik)
Pembuat Video Klip atau biasa disebut VIDEO CLIPPER haruslah mempunyai
sebuah wawasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan musik baik itu jenis
musik, alat musik, bahkan juga profil band.
3. Bahasa Nada
Perhatikan aransemen nada, diskusikan dengan piñata musiknya tentang aransemen
yang dibuat. Selanjutnya rasakan dengan hati nada-nada tersebut.
4. Bahasa Lirik
Seorang VIDEO CLIPPER dituntut mempunyai sebuah imajinasi visual terhadap
lirik dan lagu walaupun tidaklah harus secara verbal.
Jika ada lirik yang mengungkapkan kata ‘CINTA’ maka sebagai simbolisasi tidak
harus dengan bunga, warna pink, atau hati. Bisa saja berupa kertas (surat), sepatu
butut (cinta tanpa mengenal status social), air (cinta yang mengalir). Atau bahkan
bias dengan tarian kontemporer.
5. Bahasa Performance (penampilan)
Selami karakter pemusik, penyanyi, pemain band baik dari latar belakang
bermusiknya, hingga ke profil fisiknya (hidung, mata, style, fashion dan gerak tubuh).

TEKNIS SEDERHANA PEMBUATAN VIDEO KLIP

1. PENENTUAN LOKASI SYUTING
INDOOR
Indoor on place (café, rumah, gedung pekantoran)
Kebutuhan akan property sedikit lebih simple karena kebutuhan property seperti seperti meja, kursi, lemari, lampu hias, buku, dan sebagainya sudah tersedia. Penambahan property cenderung untuk melengkapi kebutuhan story board.
Indoor Studio
Harus mampu menata, membuat bahkan membangun set design sesuai denga kebutuhan story board. Hal ini menjadikan kemampuan pengembangan estetika seni mendapat peranan besar, karena tudgas seorang piñata artistic haruslah menciptakan bukan memanfaatkan set yang sudah ada.

OUTDOOR
Cenderung memanfaatkan segala property dan nuansa alam yang sudah ada dan cenderung yang lebih banyak diadopsi adalah natural keunikan alam atau lingkungannya (di pantai, pasar, gunung, dsb)

2. STORY BOARD
Dalam memproduksi video klip hal pertama yang harus dituangkan dari konsep adalah STORY BOARD, karena dari story board seorang sutradara video klip dapat mengungkapkan imajinasinya melalui gambar-gambar konsep visual yang bercerita.
Dari story board lah seorang klipper akan lebih mudah berkonsentrasi dalam hal-hal yang bersifat teknis visual, penataan cahaya, penataan artistic, camera angle, ataupun performance sang artis.

3. PERALATAN SYUTING/ PRODUKSI
Peralatan yang dibutuhkan sangat ditentuntukan oleh klip seperti apa yang akan dibikin, hanya saja pasti ada alat utama yang harus ada terutama :
CAMERA dengan kelengkapan seperti tripod, dolly, dolly track, crane.
LIGHTING dengan kelengkapan stang, filter, dsb

4. MEMPERKUAT CREW
Pastikan anda bersama crew dan tim yang kompak dengan dipimpin seorang sutradara dalam pelaksanaan produksinya. Dalam penentuan crew tidak ada patokan berapa jumlahnya. Semuanya sangat tergantung dari produksi itu sendiri seberapa banyak ia membutuhkan tenaga.

5. PENGAMBILAN GAMBARSetiap gambar yang diambil tentunya berdasarkan story board yang telah dibuat. Shot-shot untuk video klip sebenarnya tidak ada aturan khusus secara teknis tetapi dalam instruksi dan istilah-istilah yang dipakai tetap menggunakan aturan secara umum. Misal : Close Up, Medium shot, Cut, Cue, Running, dsb. Hal ini tentunya adalah untuk memudahkan dalam hal pelaksanaan teknis saat pra produksi, produksi dan editing.

6. EDITING
Pada era yang serba digital ini, editing mempunyai peranan yang cukup penting dalam proses akhir produksi sebuah video klip. Bahkan editing juga dapat mengatasi segala keterbatasan alat pada saat produksi untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan story board.
Namun dengan hebatnya teknologi editing yang ada, sebagai seorang video klipper tetap dituntut harus mampu memperoleh produksi semaksimal mungkin tanpa tergantung dari editing.

Selamat berkarya…

FEATURE

Feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur. Menjadi seorang penulis feature harus memiliki ketajaman dalam memandang dan menghayati suatu peristiwa. Serta mampu menonjolkan suatu hal yang meski umum namun belum terungkap seutuhnya yaitu sisi humanisme.

BERDASARKAN TIPENYA FEATURE DAPAT DIBEDAKAN MENJADI

1. Feature Human Interest
Langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan, simpati). Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di rumah sakit, lika-liku kehidupan seorang guru atau dokter di daerah terpencil, atau kisah seorang menimbulkan kejengkelan (Contoh tayangannya : Program kejamnya Dunia, Investigasi, Jendela, Delik, derap Hukum, dll).

2. Feature Pribadi-Pribadi Menarik Atau Feature Biografi
Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi atau seorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi (Contoh tayangannya : Program Silet, dll).

3. Feature Perjalanan
Misalnya kunjungan ke tempat bersejarah di dalam ataupun di luar negri, atau ke tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature jenis ini, biasanya unsur subjektifitas menonjol, karena biasanya penulisannya yang terlibat langsung dalam peristiwa/perjalanan itu mempergunakan “Aku”, “Saya”, atau “Kami” (sudut pandang ‘Point Of View’ orang pertama) (Contoh tayangannya : Program Menantang batas, Koper & Ransel, dll).
4. Feature Sejarah
Yaitu tulisan tentang peristiwa masa lalu, misalnya peristiwa proklamasi kemerdekaan, atau peristiwa keagamaan, dengan memunculkan “tafsir baru” sehingga tetap terasa aktual untuk masa kini. (Contoh tayangannya : Program Silet, Program Khusus, dll).

5. Feature Petunjuk Praktis (TIPS)Yaitu mengajar keahlian, how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun rumah, dan sebagainya (contoh tayangan : Program Sisi Lain, Good Morning, dll).

STRUKTUR TULISAN
Menulis Feature tidak ada aturan khusus. Namun demikian, dalam menulis feature, usahakan apa yang ditulis itu tidak monoton. Data yang diungkapkan kuat, detail, fakta, harus ada dan benar. Sebenarnya menulis feature lebih tergantung pada kekuatan menulis atau ketrampilan menulis.

JENIS-JENIS FEATURE
Adapun jenis-jenis feature di antaranya :

1. Feature Berita
Yang lebih banyak mengandung unsur berita berhubungan dengan peristiwa aktual yang menarik perhatian khalayak. Biasanya merupakan pengembangan dari sebuah straight news. (Contoh tayangan : Program Investigasi, Delik, Sigi 30 menit, dll).

2. Feature Artikel
Yang lebih cenderung segi sastra. Biasanya dikembangkan dari sebuah berita yang tidak aktual lagi atau berkurangnya aktualitasnya. Misalnya, tulisan mengenai suatu keadaan atau kejadian, seseorang suatu hal, suatu pemikiran, tentang ilmu pengetahuan, dan lain-lain yang dikemukakan sebagai laporan (informasi) yang dikemas secara ringan dan menghibur. (contoh tayangan : Program Jakarta Underground (atmosphere) Jejak Malam, Fenomena dll).

Selasa, 01 Mei 2012

Membuat Film Animasi



Taukah anda cara membuat film animasi? begini caranya, simak prosesnya:
1. Penyampaian Ide Cerita
Langkah awal ini pencetus ide menyampaikan idenya kepada tim pengembang. Nantinya, ide itu akan dikaji segala kemungkinannya termasuk prospek jualannya. Bagian yang paling sulit adalah meyakinkan audiens bahwa ide ini bagus dan bisa dijual. Tentukan tema cerita (bisa didapat dari kehidupan keseharian, cerita-cerita animasi yang sudah ada, komik, dsb)
• Contoh konsep cerita: hiburan, lingkungan hidup

2. Pecatatan Ide Cerita
Inti dari ide cerita itu akan dibuat menjadi semacam dokumen. Biasanya, ide ini akan diolah dan dikembangkan sedemikian rupa. Tujuannya untuk melihat semua kemungkinan menyangkut kreasi yang akan dibuat oleh bagian pengembang.

3. Pembuatan Storyboard
Begitu ide cerita selesai dicatat dan dikembangin, dibuatlah storyboard. Storyboard adalah proses penggambaran dengan cara manual, persis seperti di buku komik. Nantinya akan digunakan sebagai patokan gerakan dan dialog yang akan dibuat dalam film. Setiap pembuat storyboard akan menerima skrip. Di dalamnya ada keterangan tentang karakter tokoh yang akan dibuat yang harus tampak dalam gerakan tokoh tersebut.
• Mengapa perlu Storyboard?
a. jika film dikerjakan 1 tim, agar alur cerita bisa dipahami oleh anggota tim.
b. Agar kita tidak lupa dengan alur cerita yang sudah kita rencanakan (sebagai pedoman atau pengingat)
c. Untuk mempermudah pembacaan isi cerita secara visual (seperti komik)
• Seperti komik, storyboard umumnya terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya terdapat:
a. bentuk (alur cerita)
b. bentuk adegan
c. bentuk klimaks (adegan yang paling memuncak dalam isi cerita)
d. bentuk dramatisasi (adegan yang berisi tentang adegan karakter tertentu yang berisi romantisme, lucu, teror, dan takut)
• Dalam pembuatan storyboard terdapat beberapa istilah khusus, seperti:
a. Kamera (pengambilan kamera untuk pembuatan film biasa atau animasi)
b. Bahasa-bahasa teks berita (menerangkan dialog yang harus diucapkan)
c. Bahasa Audio dan Special Effect (bahasa yang menerangkan letak suara yang harus ada dalam adegan tersebut dan efek khusus yang harus digunakan).

4. Perekaman Suara
Begitu storyboard selesai dibuat, pengisian suara sementara untuk storyboard pun direkam. Ini cuma buat guide aja buat mempermudah pembuatan animasi. Nantinya, suara-suara ini bakal digantiin sama aktor profesional yang dikontrak mengisi suara karakter.
• Animasi akan lebih hidup jika ada suara yang mengiringi jalan cerita animasi tersebut.
• Suara untuk animasi dapat diperoleh dengan merekam sendiri atau mengedit file suara dengan software pengedit suara (audio editor).

5. Pembuatan Rol Film
Rol adalah sebuah rekaman video yang menghasilkan setiap sekuen storyboard yang udah jadi. Video ini tidak dilengkapi dengan penjelasan jalan ceritanya. Rol ini merupakan tahapan penting untuk meloloskan sebuah sekuen.

6. Penciptaan Tampilan
Berdasarkan storyboard, proses kreatif serta hasil kerja tim pengembang, pekerjaan dilanjutkan oleh unit seni. Di bagian ini, bakal dibuat gambaran dunia serta karakter-karakternya. Mereka juga membuat gambar set, tampilan visual, serta warna-warna yang bakal dipake. Termasuk pencahayaan biar terkesan lebih nyata.

7. Pembuatan Model
Karakter-karakter film akan dibuatkan patung modelnya secara hand made. Acuannya adalah dari hasil kerja unit seni. Selanjutnya akan di-scan dengan teknik tiga dimensi atau bisa juga langsung dibuatkan model 3-D nya di komputer. Selanjutnya tugas animator untuk membuat karakter bergerak.

8. Melengkapi Set
Setelah set dibuat secara tiga dimensi, masih harus dilengkapi komponen lain. Contohnya kursi, tirai bahkan mainan untuk membuat tampilan yang lebih nyata. Pembuat set bekerja dengan pengawasan dari sutradara. Ini untuk memastikan bahwa lingkungan yang dibuat sesuai keinginan sutradara.

9. Penggarapan Scene
Di bagian ini, tim lay out mulai memasukkan karakter-karakter ke dalam set. Tahap ini udah mulai menggunakan kamera untuk menangkap emosi dan inti cerita setiap scene.

10. Sentuhan Animasi
Selanjutnya, para animator mengatur gerakan-gerakan serta ekspresi wajah karakter dalam setiap scene.

11. Dimensi Set dan Karakter
Penciptaan dimensi ini terpisah dari permukaan yang akan digarap. Hasilnya berdasarkan model. Sementara tekstur permukaan ditentukan oleh penciptaan dimensi ini.

12. Pencahayaan dan Penyempurnaan Tampilan
Setiap scene digarap seperti layaknya membuat pencahayaan untuk objek tiga dimensi. Ini semua menggunakan pencahayaan digital. Tujuannya untuk menghasilkan nuansa yang sempurna. Penciptaan pencahayaan ini tetap mengambil acuan dari skrip yang dibuat unit seni.

13. Data Komputer di-Render:
Rendering adalah mengolah semua komponen. Dalam hal ini set, warna, gerakan karakter dan lain-lain ke dalam satu frame film.

14. Final Touch
Editor mengevaluasi keseluruhan unsur musik yang dimasukan. Termasuk efek-efek suara yang digunakan. Terakhir, frame-frame digital akan direkam ke dalam film. Dan, film animasi pun kelar dibuat, temukan info terkait tentang, proses pembuatan film